Jumat, 19 April 2013

if CLAUSE,SUBORDINATE CONJUCTION, SENTENCES


IF CLAUSE Type 1, 2, 3
1.      1.  CONDITIONAL TYPE 1
Conditional sentence type 1 digunakan untuk menunjukan sesuatu hal yang mungkin atau tidak mungkin terjadi diwaktu yang akan datang . Conditional type I dibentuk dengan if clause (dalam simple present tense) dan main clause ( dalam simple future tense ).
if  +  simple present , subject  +  will  +  bare invinitive
-           if i finish work early , i play tennis
-           if she has enough time , she will come to your house
-           if  you invite us , we will come to your wedding party
If  +  simple present  +  modal auxiliary (can, may, must, will) digunakam untuk menunjukan suatu kemungkinan (possibility) , izin (permission), kepastian (certainty).
If  +  simple present ,subject  +  can,may,must  +  bare infinitive
-           if  you leave now, you will arrive in time (certain result)
-            if you leave now , you may arrive in time (possibility)
-           if he is in hurry , he can use my car (permission)

2.     2.   CONDITIONAL SENTENCES: TYPE II
Conditional sentence type II digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang bertentangan dengan fakta atau yang sesungguhnya di waktu sekarang.
If + subject + simple past, subject + would, could, might + bare infinitive
-            If you had longer legs, you would be able to run faster
-          If you spoke English well , he would be accepted to work here
-           If I had a spare ticket , I would give it to him
Conditional sentence type II juga digunakan untuk menunjukkan suatu yang tidak kita harapkan terjadi di waktu sekarang .
If + subject + simple past, subject + would, could, might + bare infinitive
-          If a robber came into my house, I would throw a knife at him
-          If the man chased me , I would ran away
-           If he wanted to kill me , I would report him to a police

3.    3.    CONDITIONAL SENTENCES: TYPE III
Conditional sentence type III digunakan untuk menunjukan suatu penyelesaian (regret dan lain-lain ) tentang sesuatu yang tidak akan pernah terjadi lagi diwaktu sekarang.
If  +  subject  +  past perfect , would/could/might   +  have  +  past participle
-          If you had gone by car, you would have arrive in bandung
-          If you had studied english seriously, you would spoken english well
-          If she had tried harder, she would have been successful
-          If you had left early, you might have arrive there
-          If had been you/inyour position  -> “if i had been you / in your position” digunakan untuk menunjukan apa yang sudah akan kita lakukan jika kita berada dalam posisi orang lain.
-           If i had been in your position, i would have accepted her offer of help
-           If i had been mary, i would have paid fifty million rupiah for the car

Subordinate Conjunction
Subordinate conjunction adalah kata hubung yang mengawali suatu dependent clause (adverbial clause) dengan tujuan untuk membangun hubungan ide antara dependent clause denganmain clause. Adapun gabungan antara dependent dan main clause menghasilkan complex sentence.
Subordinate conjunction digunakan pada subordinate clause, yaitu bagian yang idenya kurang penting dibanding pada main clause.
Kata hubung ini memiliki antara lain hubungan waktu (time), tempat (place), pertentangan (contrast), sebab akibat (cause-effect), syarat (condition), tujuan (reason), dan cara (manner). 
Contoh kalimat dengan subordinate conjunction dengan hubungan waktu (time), tempat (place), dan pertentangan (contrast) adalah sebagai berikut.
Hubungan
Subordinate Conjunction
Contoh Subordinate Conjunction dalam Complex Sentence
Time
(waktu)
after
(setelah),
as
(ketika, sementara),
as soon as
(segera setelah),
before
(sebelum),
once
(segera setelah),
since
(sejak),
until/till
(sampai),
when
(ketika),
whenever
(kapan saja, sewaktu-waktu),
while
(ketika, sementara)
After I changed the APN, I unpluged my modem and waited for 5 minutes.
(Setelah saya merubah APN, saya mencabut modem dan menunggu selama 5 menit.)
As soon as/once they finish filling the questionnaire, I will process the data.
(Segera setelah mereka selesai mengisi kuesioner, saya akan memproses data tersebut.)
Anna found so much expired food when she was cleaning the kitchen.
(Anna menemukan begitu banyak makanan basi ketika dia membersihkan dapur.)
Before she went to Jakarta, she got her flowers watered.
(Sebelum dia pergi ke Jakarta, dia meminta bunga-bunganya disirami.)
Since the boy bought a PS3, he forgot to study.
(Sejak anak laki-laki itu membeli PS3, dia lupa belajar.)
The students focused on the test until/till the time was over.
(Para siswa fokus pada ujian hingga waktu berakhir.)
You can come to my house whenever you want.
(Kamu bisa datang ke rumahku kapanpun kamu mau.)
While I was studying in my room, I didn’t let someone else to disturb.
(Ketika saya sedang belajar di ruangan saya, saya tidak akan membiarkan orang lain mengganggu.)
Place
(tempat)
where
(dimana),
wherever
(dimanapun)
Nobody knows where she lives now.
(Tidak ada yang tau dimana dia tinggal sekarang.)
We should be polite and pleasant wherever we live.
(Kita sebaiknya sopan dan menyenangkan dimanapun kita tinggal.)
Contrast(pertentangan)
although,
even though,
though
(meskipun),
whereas
(sebaliknya, sedangkan),
while
(meskipun),
even if
(kalaupun)
She goes forward such a tank although/even though/though/whilemany friends confronts her ambition.
(Meskipun banyak teman menentang ambisinya, dia maju terus seperti tank.)
Although/even though/while I’m annoyed, I try to think positively.
(Meskipun saya terganggu, saya mencoba untuk berpikir positif.)
Even if Bima is not qualified enough to enter the top university, he’ll try again next year.
(Kalaupun Bima tidak cukup berkualifikasi untuk masuk universitas top tersebut, dia akan mencoba lagi tahun depan.)
I like doing execise whereas my brother like sleeping.
(Saya suka berolahraga sedangkan saudara laki-laki saya suka tidur.)

SENTENCES
Kalimat (sentences) adalah sekelompok kata yang mengungkapkan pemikiran lengkap dan arti yang dapat dipahami secara umum (jelas)
Contoh :
I wake up at six o'clock everymorning (Saya bangun jam tujuh setiap pagi)
Kata di atas mengungkapkan pemikiran yang utuh serta memiliki arti yang jelas yang menerangkan bahwa "saya bangun pada jam tujuh setiap hari". Karena telah memiliki pemikiran serta arti yang utuh maka gabungan kata di atas dapat disebut sebagai kalimat.
Coba bandingkan dengan contoh di bawah ini :
At six o'clock everymorning (pada jam tujuh setiap pagi)
Kata dalam contoh di atas belum mempunyai sebuah arti yang lengkap atau tidak mengungkapkan pemikiran secara utuh serta jelas, sehingga gabungan kata di atas tidak dapat dikatakan sebagai suatu kalimat.
Cooba perhatikan kembali contoh di bawah ini jika di lengkapi dengan beberapa kata kembali :
I go to school at six o'clock everymorning (Saya pergi ke sekolah pada jam tujuh setiap pagi)

REFERENSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar