Dahlan: Depok Itu Daerah Petir Terbanyak
di Dunia
JAKARTA -
Beberapa wilayah di Indonesia mengalami intensitas curah hujan tinggi, karena
memasuki siklus hujan deras. Hujan deras yang terjadi, bukan hanya disertai
angin kencang, namun juga petir yang menyambar-nyambar.
Adanya petir ini, memang menjadi momok tersendiri bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasalnya, Saluran Udara Tekanan Tinggi (Sutet) rawan tersambar listrik.
Meski demikian, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan saat ini masalah petir tersebut tidak lagi menjadi sosok yang menakutkan bagi PLN, Mantan Dirut PLN ini memaparkan, petir yang ada saat musim hujan sudah dapat teratasi.
"Waktu saya jadi Dirut PLN soal petir fokuskan diatasi, petir terbanyak itu di daerah Depok itu petir terbanyak di dunia, di Pondok Petir," katanya usai Rapim di Kantor PT Asei, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Sekadar informasi, Dahlan mengatakan curah hujan tinggi ini membawa dua keuntungan tersendiri bagi PLN. Pertama, karena trafo PLN akan stabil, lantaran udara dingin. Sementara kedua, hujan deras telah memenuhi waduk yang digunakan untuk PLTA.
Adanya petir ini, memang menjadi momok tersendiri bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasalnya, Saluran Udara Tekanan Tinggi (Sutet) rawan tersambar listrik.
Meski demikian, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan saat ini masalah petir tersebut tidak lagi menjadi sosok yang menakutkan bagi PLN, Mantan Dirut PLN ini memaparkan, petir yang ada saat musim hujan sudah dapat teratasi.
"Waktu saya jadi Dirut PLN soal petir fokuskan diatasi, petir terbanyak itu di daerah Depok itu petir terbanyak di dunia, di Pondok Petir," katanya usai Rapim di Kantor PT Asei, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Sekadar informasi, Dahlan mengatakan curah hujan tinggi ini membawa dua keuntungan tersendiri bagi PLN. Pertama, karena trafo PLN akan stabil, lantaran udara dingin. Sementara kedua, hujan deras telah memenuhi waduk yang digunakan untuk PLTA.
Sumber Artikel :
ANALISIS
KESALAHAN KALIMAT
1. Kesalahan Internal
Kesalahan
internal adalah kesalahan kalimat yang diukur dari unsur-unsur dalam kalimat
Kalimat paragraf
5 :
* Sekadar informasi, Dahlan mengatakan
curah hujan tinggi ini membawa dua keuntungan tersendiri bagi PLN.
Analisa :
Kalimat tersebut tidak logis untuk
pembuktiannya, jika kalimat tersebut dipertanyakan dengan pertanyaan “Siapa
yang mengatakan curah hujan tinggi ?” Jawaban tidak dapat dicari dalam kalimat
itu. Jawaban dapat ditemukan jika frasa sekedar informasi dihilangkan sehingga
kalimatnya menjadi
“Dahlan mengatakan curah hujan tinggi
ini membawa dua keuntungan tersendiri bagi PLN”
2. Kesalahan Eksternal
Kesalahan eksternal
diukur dari unsur luar kalimat yang bersangkutan. Di sini kesalahan eksternal
itu diukur dari kalimat-kalimat lain yang menjadi konteks atau lingkungannya
Kalimat paragraf 2 :
* Adanya petir ini, memang menjadi momok
tersendiri bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasalnya, Saluran Udara
Tekanan Tinggi (Sutet) rawan tersambar listrik.
Analisa :
Kedua kalimat pada teks
tersebut merupakan kalimat yang hanya diisi keterangan. Akan lebih baik jika
kalimat kedua itu diintegrasikan menjadi satu dengan kalimat. Sebelumnya atau
diupayakan menjadi kalimat yang dapat berdiri sendiri, sebagaimana tampak pada
hasil perbaikannya berikut.
ü Adanya
petir ini, memang menjadi momok tersendiri bagi PT Perusahaan Listrik Negara
(PLN) pasalnya Saluran Udara Tekanan Tinggi (Sutet) rawan tersambar listrik.
Atau
ü Adanya
petir ini, memang menjadi momok tersendiri bagi PT Perusahaan Listrik Negara
(PLN. Saluran Udara Tekanan Tinggi
(Sutet) rawan tersambar listrik.
Sumber
Materi :
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/accounting-s1/bahasa-indonesia/membetulkan-dan-mengefektifkan-kalimat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar