Ikuti Jejak Kakek, Pique Ingin Pimpin
Barca
BARCELONA –
Bukan sebagai pelatih, atau bahkan duta sepakbola yang jadi harapan Gerard
Piqué ke depannya ketika karier senja menghampiri. Melainkan memimpin
Barcelona, entah sebagai direktur atau bahkan Presiden klub.
Ya, Andai Piqué nantinya memasuki usia pensiun dan mesti menutup kariernya, defensor berusia 26 tahun itu ingin menapak jejak sang Kakek, Amador Bernabéu yang suatu ketika pernah menjabat direktur hingga Wakil Presiden Los Cules.
“Jadi Presiden, kenapa tidak? Bisa saja itu jadi tujuan saya, memimpin klub terbaik abad ini, tapi masih panjang jalan yang harus dilalui. Ya, saya bisa bilang bahwa jadi Presiden membuat saya lebih termotivasi ketimbang menjadi pelatih,” aku Piqué.
“Dan untuk karier saya, jika pada usia 35 tahun saya harus melewati apa yang sudah dijalani (Carles) Puyol, sepertinya saya tak bisa seperti dia. Dia orang yang sangat tangguh,” lanjutnya, seperti disitat Football-Espana, Sabtu (16/11/2013).
Piqué juga tak ketinggalan buka suara terkait perdebatan serta kritik di khalayak umum, yang mengatakan bahwa permainan Barca sudah sangat berubah dan dianggap keluar batas tradisi yang dewasa ini melekat pada Barca.
“Perdebatan yang terus berlanjut takkan membantu kami. Kami takkan bermain dengan cara yang kami inginkan, kami punya level yang lebih tinggi tapi kami tak bermain seburuh apa yang dipikirkan banyak orang,” sambung kekasih artis Shakira tersebut.
“Kami harus tahan pada kritik dan bermain lebih baik. Hasil-hasil yang didapat selama ini sudah bagus dan memberikan kami kepercayaan diri. Permainan kami memang tak mengesankan orang-orang, seperti yang dikatakan (pelatih Borussia Dortmund, Jürgen) Klopp,” imbuh Piqué.
“Kami takkan tersesat. Permainan kami juga takkan semakin buruh, malah akan lebih baik. Saya yakin itu. Komentar saya soal tiki-taka? Dari waktu ke waktu dalam permainan yang berlebihan seperti itu memang bekerja dengan baik, tapi kami jadi lebih mudah ditebak,” tuturnya lagi.
“Kami menyadari bahwa penguasaan permainan saja takkan membuat Anda memenangkan pertandingan. Tapi permainan kami juga belum terlalu berbeda. Jika kami bisa memainkan umpan-umpan panjang, maka akan kami lakukan,” tuntas Piqué.
(raw)
Ya, Andai Piqué nantinya memasuki usia pensiun dan mesti menutup kariernya, defensor berusia 26 tahun itu ingin menapak jejak sang Kakek, Amador Bernabéu yang suatu ketika pernah menjabat direktur hingga Wakil Presiden Los Cules.
“Jadi Presiden, kenapa tidak? Bisa saja itu jadi tujuan saya, memimpin klub terbaik abad ini, tapi masih panjang jalan yang harus dilalui. Ya, saya bisa bilang bahwa jadi Presiden membuat saya lebih termotivasi ketimbang menjadi pelatih,” aku Piqué.
“Dan untuk karier saya, jika pada usia 35 tahun saya harus melewati apa yang sudah dijalani (Carles) Puyol, sepertinya saya tak bisa seperti dia. Dia orang yang sangat tangguh,” lanjutnya, seperti disitat Football-Espana, Sabtu (16/11/2013).
Piqué juga tak ketinggalan buka suara terkait perdebatan serta kritik di khalayak umum, yang mengatakan bahwa permainan Barca sudah sangat berubah dan dianggap keluar batas tradisi yang dewasa ini melekat pada Barca.
“Perdebatan yang terus berlanjut takkan membantu kami. Kami takkan bermain dengan cara yang kami inginkan, kami punya level yang lebih tinggi tapi kami tak bermain seburuh apa yang dipikirkan banyak orang,” sambung kekasih artis Shakira tersebut.
“Kami harus tahan pada kritik dan bermain lebih baik. Hasil-hasil yang didapat selama ini sudah bagus dan memberikan kami kepercayaan diri. Permainan kami memang tak mengesankan orang-orang, seperti yang dikatakan (pelatih Borussia Dortmund, Jürgen) Klopp,” imbuh Piqué.
“Kami takkan tersesat. Permainan kami juga takkan semakin buruh, malah akan lebih baik. Saya yakin itu. Komentar saya soal tiki-taka? Dari waktu ke waktu dalam permainan yang berlebihan seperti itu memang bekerja dengan baik, tapi kami jadi lebih mudah ditebak,” tuturnya lagi.
“Kami menyadari bahwa penguasaan permainan saja takkan membuat Anda memenangkan pertandingan. Tapi permainan kami juga belum terlalu berbeda. Jika kami bisa memainkan umpan-umpan panjang, maka akan kami lakukan,” tuntas Piqué.
(raw)
Sumber
Artikel :
ANALISIS
KALIMAT LUAS DAN KALIMAT INTI
Kalimat luas
adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak
hanya terdiri dari dua kata, tetapi lebih. Sedangkan kalimat inti adalah kalimat
mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan sekaligus menjadi inti kalimat.
Kalimat Inti
|
Kalimat Luas
|
Jadi presiden
|
Jadi Presiden, kenapa tidak? Bisa saja
itu jadi tujuan saya, memimpin klub terbaik abad ini, tapi masih panjang
jalan yang harus dilalui
|
Karier saya
|
Dan untuk karier saya, jika pada usia
35 tahun saya harus melewati apa yang sudah dijalani (Carles) Puyol, sepertinya
saya tak bisa seperti dia
|
Hasil-hasil didapat
|
Hasil-hasil yang didapat selama ini
sudah bagus dan memberikan kami kepercayaan diri
|
Permainan kami
|
Permainan kami juga takkan semakin
buruh, malah akan lebih baik
|
Komentar tiki-taka
|
Komentar saya soal tiki-taka? Dari
waktu ke waktu dalam permainan yang berlebihan seperti itu memang bekerja
dengan baik, tapi kami jadi lebih mudah ditebak
|
Sumber
Materi :
http://generusindonesia.wordpress.com/2013/05/08/kalimat-inti-kalimat-luas-dan-kalimat-transformasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar